Mobil Rental Kami

Orion Holiday merupakan spealisasi biro perjalanan wisata yang akan membuat perjalanan anda sangat berkesan dan berarti disetiap waktunya. Orion holiday merupakan perusahaan perorangan yang telah disahkan oleh akta notaries No. 30 Tahun 2012 yang berbadan hukum. Orion holiday Rental Mobil Proffesional dan Terpercaya Hub. 08116642020 atau di 081374445000, BBM 2AB3796A

"Article"

TARI PIRING TARIAN TRADITIONAL MINANGKABAU SUMATERA BARAT INDONESIA

TARI PIRING TARIAN TRADITIONAL YANG BERASAL DARI MINANGKABAU

SUMATERA BARAT INDONESIA

Tari Piring merupakan tarian traditional yang dimiliki oleh orang Minangkabau sumatera barat. Tarian ini diiringi lagu yang dimainkan dengan talempong dan saluang,gendang,bansi dan sarunai dimana gerakannya dilakukan dengan cepat sambil memegang piring di telapak tangan mereka. Kadangkala piring-piring tersebut mereka lempar ke udara atau mereka menghempaskannya ke tanah dan diinjak oleh para penari tersebut dengan kaki telanjang.

Tari Piring (Minangkabau: Tari Piriang) merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat indonesia. Ia merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan di ranah minang dan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau. Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercocok tanam, mencangkul dam menuai padi dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur pada yang kuasa dengan hasil tanaman yang mereka peroleh. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang.pada umum nya tari piring ini selalu di mainkan di setiap acara adat dan budaya di minangkabau sampai sekarang masih di lestarikan.

Read more | 0 Comments
Posted on 2014 Jan 26 by admin
RENTAL MOBIL DI PADANG HUB 08116642020 - 081374445000 BBM 2AB3796A.TERBAIK,TERPERCAYA DAN TERMURAH DI PADANG BUKITTINGGI SUMATERA BARAT INDONESIA,ALAT MUSIk TRADITIONAL MINANGKABAU WEST SUMATRA INDONESIA

Musik Minangkabau west sumatra adalah salah satu aliran musik Nusantara baik tradisional maupun modern yang tumbuh dan berkembang di wilayah kebudayaan Minangkabau. Musik yang asal-usulnya terkait dengan muzik melayu ini umumnya dimainkan oleh alat-alat musik seperti talempong, saluang, rabab, serunai, rebana, aguang, GANDANG, dan BIOLA. Musik Minang juga dimainkan untuk mengiringi berbagai tarian seperti TARI PASAMBAHAN dan TARI PIRING.

Asal Awal Musik Melayu dari Qasidah dan Gurindam

Dengan melihat ke belakang, awal Musik Melayu berakar dari Qasidah yang berasal sebagai kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari Arab, Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan kemudian dinyanyikan. Oleh sebab itu, awalnya syair yang dipakai adalah semula dari Gurindam yang dinyanyikan, dan secara berangsur kemudian dipakai juga untuk mengiringi tarian.

Pada waktu sejak dibuka Terusan Suez terjadi arus migrasi orang Arab dan Mesir masuk Hindia Belanda tahun 1870 hingga setelah 1888, mereka membawa alat musik Gambus dan bermain Musik Arab. Pengaruh ini juga bercampur dengan musik tradisional dengan syair Gurindam dan alat musik tradisional lokal seperti GONG, SALUANG, SERUNAI rebana, talempong, biola dlsb.

Kemudian sekitar tahun 1955 lahir Musik Minang Modern, tentu saja gaya permainan musik ini sudah jauh berbeda dengan asalnya sebagai Qasidah, karena perkembangan masa ini tidak hanya menyanyikan syair Gurindam, tetapi sudah jauh berkembang sebagai musik hiburan nyanyian dan pengiring TARI PASAMBAHAN,TRI PITING, TARI PAYUNG, TARI SERAMPANG DUA BELAS khas oranng minang pesisir barat sumatera.

Dengan perkembangan teknologi elektronik sekitar setelah tahun 1950, maka mulai diperkenalkan pengeras suara, gitar elektrik, bahkan perkembangan keyboard. Dan tak kalah penting adalah perkembangan industri rekaman sejak tahun 1950 oleh Lokananta dan Irama.

Jenis Musik Minang

Musik Minang Asli

Musik Minang awalnya dari Qasidah yang berasal sebagai kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari Arab, Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair agama dan kemudian pembacaan Gurindam, kemudian berangsur dipakai juga untuk mengiringi tari-tarian. Alat musik yang dipakai hanya terbatas pada alat musik perkusi berupa pukulan bambu, kayu dan batu, kemudian juga rebana.

Musik Minang Tradisional

Musik minang tradisional ditandai dengan gaya atau rentak Minang dan alat musik tradisional minang . Alat musik tradisional minang itu (lihat uraian di bawah ini), yaitu: Saluang, Aguang, Gondang, Rebana, Serunai, Talempong,Rabab, Bansi.

Musik Minang Modern 1955

Musik Minang Modern yang dimainkan oleh Gumarang, Teruna Ria, Kumbang Tjari, dan Zaenal Combo. Musik Minang Modern dipengaruhi oleh musik latin dengan pukulan bongo dan permainan marakas, biasanya iramanya mirip rumba, cha-cha, atau mambo. Musik Minang Modern adalah juga cikal bakal Dangdut bersama Musik Melayu. Alat musik yang dipakai berkembang dengan masuknya alat musik eropa seperti Akordeon, Biola, Gitar, Piano atau Keyboard, Bas, Drums, Bongo, Saxophone, Clarinet, Trompet, Flute, Maracas, dan lain sebagainya.

Read more | 0 Comments
Posted on 2014 Jan 16 by admin
boy rafly amar bergelar Dt.rangkayo basa

Masyarakat Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Agam, baralek gadang. Brigjen Pol. H. Boy Rafi Amar, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri dilewakan sebagai penghulu dalam Suku Koto dengan gelar Datuk Rangkayo Basa, Minggu (1/12). Gelar ini sudah 100 tahun balipek.

JADI DATUK

Boy Rafli Amar mengatakan, batagak panghulu di Ranah Minang adalah acara sakral, karena merupakan puncak prosesi tentang eksistensi seorang mamak dalam kaumnya dan sekaligus legitimasi dari masyarakat nagari tentang kepenghuluan yang diemban seseorang dalam adat yang dikenal dengan ‘di ma dagiang dilapah, di sinan kuah dikacau, di situ gala dilewakan’.

Read more | 0 Comments
Posted on 2013 Dec 02 by admin
TABUIK PARIAMAN ( WEST SUMATRA INDONESIA )

TABUIK PARIAMAN ( traditional ritual )

Ritual tabuik memasuki puncaknya, hari ini (17/11). Prosesi yang diawali dengan tabuik naik pangkek itu, dipastikan akan menyedot perhatian ribuan wisatawan lokal. Bahkan, sejumlah pejabat dan Kedubes dipastikan ikut menyaksikan puncak prosesi tabuik.

Keyakinan itu diutarakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman, Tundra Laksmana, kepada Padang Ekspres, kemarin (16/11). ”Tabuik naik pangkek akan berlangsung dini hari. Selepas itu, dilakukan hoyak tabuik dan diakhiri dengan pembuangan tabuik ke laut, sore harinya,” jelas Tundra.

Prosesi hoyak tabuik ini juga akan dimeriahkan oleh festival gandang tasa, tarian kolosal diiringi orchestra, serta atraksi kesenian lokal lainnya. Konfirmasi terakhir, Ketua DPD RI Irman Gusman beserta Dirjen Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata Hary Waluyo, perwakilan Dubes Iran, serta Sekprov Sumbar Ali Asmar, beserta pejabat lainnya, menghadiri puncak hoyak tabuik in

Read more | 0 Comments
Posted on 2013 Nov 17 by admin

<<>1 2 3 Next >>

Powered by CuteNews


300 Pakar Arab dan Pariwisata Sumbar

300 Pakar Arab dan Pariwisata Sumbar
Oleh : Yulizal Yunus
Dosen Sastra Arab IAIN IB, Tim Perumusan RIP Pariwisata Sumbar

Menarik merespons kunjungan ilmiah ratusan pakar Arab, minggu terakhir Agustus 2013 ini, di­man­faatkan untuk promosi pa­riwisata Sumbar berbasis ABS-SBK(Adat Basandi Sya­rak, Syarak Basandi Ki­ta­bullah). Justru ini momentum tepat karena ja­rang sekali atau tak ban­yak wisatawan Arab datang ke Sum­bar.

Kunjungan pakar Arab tahun ini ke Sum­bar lebih separuh dari 300 orang, datang dari 18 negari di Timur Tengah termasuk dari Eropa dan negara-negara ASEAN, adalah dalam rangka kunjungan dan temu ilmiah bertajuk “International Conference” di Padang 27-31 Agustus 2013. Mereka adalah para guru (dosen/profesor) bahasa dan sastra Arab se-dunia, tergabung dalam IMLA (Ittihad al-Mudarrisiy al-Lughat al-Arabiyah ­/Persatuan Guru Bahasa Arab).

Sebenarnya, guru-guru ba­hasa dan sastra Arab yang ter­gabung dalam IMLA itu, sudah mempunyai agenda ta­hunan PINBA (Pertemuan Il­miah In­ter­nasional Bahasa Ara­b). Tahun 2013 adalah PIN­BA ke-8, pen­yelen­g­garaannya diper­cayakan kepada IAIN Imam Bonjol se­bagai tuan rumah.

Prof Dr Masnal Zajuli, ketua umum panitia International Conference, menyebutkan, dari 300 peserta direncanakan, dari luar negeri terutama Timur Tengah, ASEAN dan Eropa sudah mendaftar lebih dari separuh dari 18 negara. Di an­taranya Irak, Arab Saudi, Mesir, Yordania, Palestina, Yaman, Jerman, Nigeria, Malaysia, Fil­ipina, Brunei dan lainnya.

Para peserta “International Conference” ini sudah sampai di Padang, 27 Agustus. Saat itu mo­mentum dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan Sum­bar dalam acara malam taaruf, welcome dinner dan pem­bu­kaanInternational Conference sekaligus pelantikan pengurus IMLA Cabang Sumbar oleh IMLA pusat, sengaja diadakan di aula Gubernuran Sumbar, Jalan Jenderal Sudirman Padang. Sebelum International Conferencedibuka Menteri Agama dan keynote speakers Menteri Pen­didikan dan Kebudayaan, Gu­bernur Sumbar Irwan Prayitno punya kesempatan me­ma­par­kan dan memperkenalkan po­tensi Sumbar, termasuk po­tensi wisata.

Padang pun mendapat ke­sem­patan besoknya, 28 Agustus, di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang, untuk mem­per­kenalkan potensi Padang ter­masuk potensi pariwisata dan kawasan spesifik, seperti city tourkawasan Pantai Padang, kuliner keripik balado Mahkota, jembatan Siti Nurbaya, kota tua, Teluk Bayur, Unand, Bypass, PT Semen Padang dan lainnya.

Tak cukup di Padang, Bu­kit­tinggi pun mendapat kunjungan para wisatawan ilmu dari 18 negara, terutama Timur Tengah dan Eropa serta ASEAN ini, dengan objek daerah tujuan wisata (DTW) spesifik sebagai wisata ilmu, budaya dan alam. Dibidik kawasan MTI Candung sebagai pusat wisata ilmu, serta city tourlainnya di Bukittinggi seperti kawasan wisata alam Ngarai Sianok, Lobang Jepang, Jam Gadang, dan wisata budaya, shooping, sampai kembali ke Padang lewat Danau Maninjau menuruni Kelok 44 sering dise­but pengunjung Arab sebagai ka­wasan unik. Sumbar mem­pun­yai potensi wisata luar biasa baik budaya lokal dan adat mas­yarakatnya berfilosofi ABS-SBK, maupun wisata ilmu, sejarah, dan alam. Namun ken­dalanya, masih saja ada persepsi ketika menyebut wisata, terkesan mak­siat. Se­pertinya parawisata be­lum di­pahami secara luas se­luruh unsur masyarakat. Pa­dahal dalam Islam, perjalanan wisata itu disuruh dan dian­jur­kan karena punya benefit (man­faat) besar.

Dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW banyak dise­but manfaat perjalanan wisata, di antaranya ada lima manfaat perjalanan wisata itu: (1) ta­farruj al-hammi (refreshing), (2) iktisab ma’isyah (bisnis), (3) al-’ulum(kepentingan ilmu), (4) al-adab (kebudayaan/pera­daban), dan (5) shuhbat al-majid (mendapatkan teman yang baik/mitra seimbang). Karenanya, perjalanan wisata dianjurkan (safiruu–kamu laku­kanlah perjalanan wisata), dan dinyatakan sebagai sehat (safiru tashihhu/berjalanlah–berwisata agar sehat).

Islam juga menganjurkan DTW-nya sehat dan berkunjung (tamu) dipandang sebagai orang bertuhan, suka berbuat baik (muhsin) dipandu dalam tata krama nilai Islami damai seperti tergambar dalam QS Al-Baqarah 2:58), yakni (1) masuk secara prosedural (al-baaba) tidak boleh lewat preman dan lewat pintu belakang, (2) pengunjung mematuhi tata krama yang ada (sujjada), dan tak melanggar sopan santun, (3) pengunjung mencicipi kuliner (ma’kulat) setempat yang disukainya dan tak boleh meminta minuman dan makanan macam-macam tak lazim di daerah itu, dan (4) berbudi baik dan babaso indah (khiththah) dengan mendoakan orang-orang di DTW itu ter­bebas dari segala bentuk ke­sa­lahan. Sesungguhnya, nilai is­lami ini diamalkan dalam adat Minang seperti dinyatakan da­lam komitmen Syara’ Ma­nga­to–Adat Mamakai.

Kespesifikan Sumbar ini sebenarnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, apalagi dari Timur Tengah. Momen langka ini semestinya tak dibiarkan lewat begitu saja. Tetapi, sedianya dimanfaatkan dan diisi dengan informasi po­tensi daerah, mem­pro­mosikan dan memperlihatkan segala aspek wisata Sumbar kepada parta tamu. Biar nanti se­kem­balinya para tetamu ini ke negara masing-masing, mereka dapat menyampaikan informasi kepa­da Kedubes dan warganya, bah­wa Sumbar merupakan DT­W terbaik bagi Timur Tengah dan patut dikunjungi. (orionholiday)